Forum Guru Taman Pendidikan Al-Qur’an
(FG TPQ) kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan mengadakan pelatihan
nasional mendongeng (Story Telling) di Gedung Serbaguna kelurahan Rempoa, Sabtu
(19 Mei 2012) kemarin. Pelatihan mendongeng yang bertemakan “Meningkatkan
Kualitas dan Profesionalisme Pendidik dalam Mendongeng” tersebut diikuti oleh para
guru perwakilan dari TPQ/TPA, TK dan guru pendidikan anak usia dini (PAUD) se
kecamatan Ciputat Timur.
Acara yang dimulai pukul 08.00 dan
berakhir pukul 13.00 tersebut, sesuai dengan temanya, bertujuan untuk
meningkatkan kualitas dan profesionalisme pendidik dalam mendongeng. Disamping itu,
acara tersebut juga bertujuan untuk menatar para peserta dalam hal pengajaran
yang benar dan tepat bagi anak-anak didiknya.
Dalam sambutannya, ketua panitia kegiatan,
Saidah, S. Ag mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyebar 180 undangan untuk
peserta dan yang telah hadir pada acara tersebut sekitar 160 peserta. Dia
menyampaikan terimakasih kepada segenap pihak yang telah mendukung acara pelatihan mendongeng
tersebut dan berharap nantinya para peserta dapat menerima transfer ilmu yang
diberikan oleh narasumber dengan baik.
Acara pelatihan ini sendiri menghadirkan
Kusumo Priyono, biasa disapa dengan nama Kak Kusumo, seorang narasumber yang
sudah tidak asing lagi di dunia dongeng tanah air yang biasa dijuluki si raja dongeng
Indonesia. Dalam makalahnya, ia menjelaskan tentang dasar-dasar mendongeng dan
teknik mendongeng sebagai pengetahuan praktis dan secara sistimatis menjelaskan
proses serta tahapan-tahapan teknis yang akan mengantarkan seseorang dapat terampil
bercerita atau mendongeng dengan baik.
Dia juga menekankan pengertian dari
dongeng dan mendongeng. Dia memaparkan bahwa dongeng, sesuai dengan kamus umum
bahasa Indonesia W.J.S. Poerwadarminta menulis bahwa dongeng adalah terutama
tentang kejadian jaman dahaulu yang aneh-aneh atau cerita yang tak terjadi
benar. Sedangkan mendongeng itu adalah bentuk penyajian penyampaian cerita dengan
teknik dan cara tertentu agar tidak ada kesan menggurui. Menurutnya, mendongeng
itu tidak harus dongeng, akan tetapi bisa berupa sejarah, kisah nyata, tokoh, cerita
pendek, dsb.
Menurut Ria Setyowati (19), salah
satu peserta pelatihan nasional story telling utusan dari Pendidikan Islam
Baitul Ula, kelurahan Cirendeu, acara tersebut sangat menyenangkan serta
menambah ilmu dan wawasan bagi para guru TPQ/TPA, TK, dan PAUD. “Acaranya asik,
tidak membosankan. Narasumber bisa membawa audience dengan baik, menyenangkan
dan tidak jumud.” Ujarnya.
Dia baru menyadari ternyata banyak
yang harus dibenahi dari cara mengajar yang selama ini diterapkan oleh para
guru TPA/TPQ. “Ternyata banyak taktik dan cara dalam mendongeng atau bercerita.
Banyak pengetahuan baru yang saya dapat dari raja dongeng, baik itu dalam hal
mendongeng maupun dalam hal bagaimana cara saya mengajar pada anak-anak dengan
benar dan tepat.” Tambahnya.