Rabu, 15 Januari 2014

Belajar Bahasa di Kampung Inggris

       Baik teman-teman, kali ini di sini saya akan share  sedikit pengalaman yang saya peroleh saat belajar di kampung inggris, Pare, Kediri. Saya sudah dua kali pergi ke sana untuk belajar bahasa Arab dan bahasa Inggris. Yang pertama yaitu sekitar awal bulan Juli tahun 2011 lalu. Saat itu tujuan utama saya yaitu ingin fokus pada bahasa Arab karena saya merasa masih lemah dalam penguasaanya. Akan tetapi, saya juga tergoda untuk belajar bahasa Inggris. Akhirnya saya juga mengambil progam bahasa Arab Qowaid 1 dan Muhadatsah 1di Al-Farisi, dan pada bahasa Inggris saya mengambil program Grammer EC 1 (progam grammer untuk 1 bulan).
       Pada tahun 2012, bulan Juli juga, saya kembali kesana untuk belajar lagi. Saya di sana satu bulan juga. Jika tahun 2011 saya tinggal di kosan kecil, yang terakhir kali saya tinggal di sebuah camp. Namanya Saigon Camp. Saya mengambil paket belajar di Global English Course Institute. Dengan biaya enam ratus ribu  rupiah saya bisa mendapatkan tempat tinggal di Saigon Camp dengan dua progam belajar tambahan yaitu setelah Subuh dan setelah Maghrib (tempatnya cukup mewah dan fasilitasnya lebih lengkap bila dibandingkan dengan yang lain-lain) selama satu bulan, dan saya juga mendapatkan lima progam bahasa Inggris yang bebas saya pilih.
        Lima program tersebut akan diajarkan selama satu bulan dengan rincian pembagian: dua minggu pertama untuk tiga program, dan dua minggu terakhir untuk dua program. Lima progam yang saya pilih adalah: Pre-Speaking, Speaking 1, Vocabularry 1, Pronunciation 1, dan Pronunciation 2. Itulah salah satu paket yang ada di Global English, belum paket yang lainnya, belum lagi banyak tawaran program yang ada di lembaga-lembaga kursus lainnya. Selain di Global English, saya juga mengambil progam-progam lain di lembaga-lembaga kursus yang lain.
     Di kampung Inggris terdapat banyak lembaga kursus. Ada sekitar seratusan lebih. Tiap-tiap lembaga kursus memiliki karakteristik tersendiri. Ada lembaga kursus yang mempunyai keunggulan di bidang Speaking, ada yang unggul di bidang Grammer, ada yang unggul di bidang Pronunciation, dll. Untuk itu, teman-teman juga harus pandai memilih lembaga kursus yang tepat sesuai kebutuhan teman-teman. Untuk mengetahui karakteristik dari lembaga-lembaga kursus, teman-teman bisa searching info di internet atau bisa juga bertanya kepada teman yang sudah pernah ke sana. Penilaian-penilaian tersebut saya rasa si subyektif ya.
       Nah, saya juga akan kasih penilaian menurut kesubyektifan saya. Jika teman-teman ingin mengambil program speaking, saya sarankan untuk ambil di The Daffodils atau Mr.Bob. Alasannya karena kalau Tthe Daffodils tu memang sudah terkenal punya kelebihan di Speakingnya, sedangkan Mr.Bob juga terkenal Speakingnya karena (denger-denger) pendirinya alumnus dari The Daffodils juga dan mendirikan lembaga kursus sendiri. Saya sendiri pernah mencoba di Mr.Bob selama dua minggu dan merasa sangat puas dengan pengajarannya. Kalau untuk progam Grammer, teman-teman bisa coba pilih di lembaga kursus Elfast (yang terkenal Grammernya), atau di Mahesa, dan di Kresna. Sepertinya mereka memang memiliki keunggulan di bidang Grammer. Pakar di bidangnya. Saya juga pernah masuk di Kresna selama satu bulan dan hasilnya sangat memuaskan. Saya yang merasa sangat kacau dan bingung dengan Grammer sebelumnya perlahan mulai mengerti karena pengajarannya sangat memuaskan. Banyak teman-teman saya yang masuk di Kresna untuk Grammer juga merasakan hal yang sama. Untuk Pronunciation, saya kurang tahu mana lembaga kursus yang paling the best dalam hal ini. Yang jelas, setelah saya mencoba di Global English selama satu bulan untuk program Pronunciation saya merasa lebih PD untuk ngomong bahasa Inggris. Tidak takut lagi salah ucap.
      Tanpa ingin berpanjang-lebar lagi, saya aka membagikan sedikit pengalaman bagaimana cara untuk belajar di sana dari awal sampai akhir.
Jika teman-teman berangkat dari Jakarta, teman-teman bisa naik kereta api, bis, ataupun pesawat. Tapi kali ini saya tidak akan menyinggung tentang bagaimana pergi dengan pesawat karena saya sendiri belum pernah naik pesawat dari Jakarta ke Jawa Timur. Jika teman-teman berniat untuk naik kereta, teman-teman bisa naik dari Stasiun Senen dengan tujuan langsung ke Kediri. Kalau saya dulu naik kereta bisnis berangkat dari jam 15.00 dan sampai di Stasiun Kediri sekitar 04.30. Dari Stasiun Kediri, teman-teman bisa naik angkot yang ada tulisannya letter ” P”. itu adalah angkot jurusan Pare (Kampung Inggris) dengan ongkos hanya Rp 6000.00. Jika teman-teman ingin naik bis dari lebak bulus, teman-teman bisa ambil jurusan langsung ke Kediri dan berhenti di terminal Kediri. Dari terminal Kediri teman-teman bisa langsung naik angkot atau bis ke kampung Inggris. Bisa berhenti di Perempatan Tulung Rejo kemudian naik becak untuk masuk ke Kampung Inggris, atau bisa juga langsung melewati Kampung Inggris dan berhenti di sana.
       Jika teman-teman tiba di Kampung Inggrisnya pagi atau siang, maka langkah pertama yang harus teman-teman lakukan adalah mendapatkan tempat tinggal. Teman-teman bisa memilih untuk tinggal di kosan (murni tempat tinggal) atau bisa memilih juga tinggal di Camp. Kalau menurut saya, sebaiknya teman-teman memilih untuk tinggal di Camp. Selain di Camp ada tambahan program penunjang belajar bahasa Inggris: setelah Shubuh dan setelah Maghrib, teman-teman juga akan mendapatkan banyak teman baru. Teman-teman bisa membangun relasi dengan orang-orang yang baru dikenal. Di Camp juga teman-teman akan bisa mengimplementasikan ilmu yang teman-teman dapat dengan cara mempraktikkan langsung uttuk bercakap-cakap dengan menggunakan bahasa Inggris atau Bahasa Arab dengan teman-teman di Camp. Lingkungan bahasa yang kondusif dan supportif di camp akan sangat membantu teman-teman untuk belajar bahasa Inggris maupun Bahasa Arab. Kembali ke pembahasan, jadi teman-teman, carilah tempat tinggal terlebih dahulu. Setelah mendapatkan tempat tinggal teman-teman bisa beristirahat sejenak.
      Disini saya ingin sampaikan bahwa tidak semua Lembaga Kursus itu menyediakan Camp.Ada beberapa yang menyediakan dan ada beberapa yang tidak menyediakan, jadi ya hanya tempat belajar saja. Dan perlu diketahui juga bahwa tidak semua tempat Camp itu terikat dengan Lembaga Kursus. Ada beberapa tempat Camp yang berdiri sendiri murni untuk tempat Camp seperti Dewi Camp, dsb. Dan ada tempat Camp yang memang disediakan oleh suatu lembaga kursus seperti Saigon Camp dari Global English, dsb. Terserah teman-teman mau pilih yang mana.  
Setelah dirasa cukup beristirahat, selanjutnya yang harus teman-teman lakukan adalah menyewa sepeda di tempat-tempat rental sepeda. Ada banyak tempat rental sepeda di Kampung Inggris. Sepeda ini nantinya akan digunakan untuk pulang-pergi belajar dan jalan-jalan di Kampung Inggris. Sepedanya berfarisi, mulai dari sepeda Pixy, City Bike, Federal, sampai sepeda Ontel (sepeda Tua) ada semua. Tarifnya pun berfariasi juga, teman-teman bisa menyewa mulai dari  50.000 perbulan. Atau bisa juga menyewa sepeda untuk kurun waktu 2 minggu dengan tarif mulai dari 30.000.  Saat menyewa sepeda, KTP teman-teman harus diserahkan ke pihal penyedia rental sepeda sebagai jaminan selama masa penyewaan sepeda.
      Nah untuk yang dari Kudus (kota saya), teman-teman bisa langsung saja ke terminal Induk Kudus. Teman-teman bisa naik bis jurusn Surabaya, tapi teman-teman minta dturunkan di Tuban yang ada bisnya ke arah Jombang. Jika teman-teman dari Kudus naiknya bis patas (AC,langsung) maka biayanya sekitar Rp 50.000.00, tapi jika teman-teman naik bis yang tarif biasa (bukan bis patas) tarifnya Rp 20.000.00. Setelah sampai di Tuban, teman-teman bisa nyambung ke bis lain. Cari bis yang ke arah Jombang ya. Tarifnya sekitar Rp 13.000.00 . Nah setelah sampai di Jombang teman-teman lalu naik bis yang ke arah Pare (Kampung Inggris), Kediri. Teman-teman bilang ke supir bus atau kernetnya untuk diturunkan di Perempatan Tulung Rejo (Perempatan yang paling terkenal di Pare dan sering dijadikan patokan untuk menunjukkan arah masuk ke Kampung Inggris bagi para pendatang baru). Naik bis dari Jombang ke Perempatan Tulung Rejo, Pare, tarifnya Rp 5000.00. Dari Perempatan Tulung Rejo, teman-teman bisa naik becak masuk ke Kampung Inggris. Tarifnya berfariasi, mulai dari Rp 5000.00 sampai Rp 15000, tergantung teman-teman nawarnya berapa. Perlu diingat, sebelum teman-teman naik becak, usahakan untuk melakukan tawar-menawar terlebih dahulu. Buatlah kesepakatan mengenai tarifnya. Jangan salahkan saya jika teman-teman nanti diporotin karena tidak ada perjanjian tarif terlebih dahulu. Bilang ke tukang becak untuk diantarkan masuk ke Kampung Inggris. Sekitar 10 menit juga sudah sampai di Kampung Inggris.
      Jika teman-teman dari Kudus berangkatnya pukul 11.00  (pagi) maka teman-teman akan sampai di Pare malam hari. Tentu saja itu akan sangat merepotkan jika teman-teman dari Kudus belum melakukan booking tempat tinggal, sedangkan hari sudah malam dan tempat tinggal adalah hal pertama yang paling penting dan dibutuhkan. Nah untuk mengatasi hal itu, sebelum teman-teman pergi ke Pare pastikan terlebih dahulu teman-teman telah mendapatkan tempat tinggal, minimal untuk tinggal satu malam, yaitu saat sampai di sana dan hari sudah malam. Syukur-syukur kalau sudah booking tempat tinggal selama satu bulan kan tinggal menempati saja.
    Saya akan memberitahukan nomor kontak dari beberapa lembaga kursus dan Camp yang ada di Pare. Mungkin teman-teman bisa langsung menghubungi untuk booking atau sekedar tanya-tanya seputar biaya dan bagaiman disana. Hanya sedikit yang saya tahu, selebihnya teman-teman bisa searching di internet. Berikut adalah beberapa nomor yang bisa di hubungi:
 Lembaga Kursus Able and Final: 0354390007
Lembaga Kursus Awarness : 081392207453 (Rohim)
Lembaga Kursus Barron’s : 08170653252 & 0856554397
Lembaga Kursus Batara : 081558552068
Lembaga Kursus Double-E : 085645430434
Lembaga Kurses Eagle : 085645848894
Lembaga Kursus Elfast : 0354399844
Lembaga Kursus Future : 03547069931 & 081335230849
Lembaga Kursus Genta : 0354390352 & 081330726735
Lembaga Kursus Hardvard : 0354397994
Lembaga Kursus Kresna : 08283321624
Lembaga Kursus Mahesa : 0318287893 & 0318298099
Lembaga Kursus The Daffodils :03547043450
Lembaga Kursus Ella : 085732777123
Cam DEWI : 085784757257 (Miss Alif)
Camp LC : 087754366657 (Mr. Baidlowi)

    Selebihnya nyari aja sendiri di internet ya, karena jumlah lembaga kursus disana ada seratusan lebih. Untuk tinggal disana selama satu bulan biasanya mulai 150ribu samapi 200ribuan.
Jadi setelah teman-teman melakukan booking tempat tinggal, sesampainya di sana tinggal menyelesaikan urusan administrasi dan bisa langsung beristirahat di tempat tinggal yang telah dipesan sebelumnya. Setelah cukup beristirahat, barulah teman-teman menyewa sepeda di tempat rental sepeda.
      Dengan sepeda sewaan itu teman-teman bisa berkeliling ke setiap kantor dari lembaga kursus yang ada di Kampung Inggris. Lembaga-lembaga kursus yang ada di sana lokasinya saling berdekatan, dan ada yang cukup jauh memisah dari yang lainnya. Di kantor tersebut bisa bertanya dan mencari informasi seputar program, Jadwal, dan biaya yang ditawarkan dari masing-masing lembaga kursus. Sebaiknya teman-teman hanya sekedar bertanya-tanya dan mencari informasi saja. Jangan terburu-buru untuk langsung menjatuhkan pilihan pada program yang akan diambil saat itu juga.
Biasanya, setiap lembaga kursus itu menyediakan brosur yang berisi tentang program-program, jadwal, dan tarif yang ditawarkan. Saran saya adalah teman-teman mendatangi setiap kantor lembaga kursus, tanya-tanya, dan mintalah brosurnya. Kumpulkan setiap brosur yang teman-teman dapat dari setiap kantor dan bawalah pulang ke camp/kosan. Setelah sampai di camp / kosan, teman-teman bisa mempertimbangkan dan membanding-bandingkan antara lembaga yang satu dengan lembaga yang lain. Pilihlah program yang paling anda butuhkan. Teman-teman bisa mengambil program-program di lebih dari satu lembaga kursus, yang penting teman-teman harus bisa mengatur dan menyesuaikan jadwalnya agar tidak ada yang bentrok. Ini hampir mirip seperti mengambil KRS saat selesai semesteran kuliah gitulah.
      Setelah teman-teman menentuka pilihan progam apa dan di lembaga kursus mana mau belajar maka kini saatnya teman-teman kembali lagi mendatangi lembaga kursus pilihan teman-teman untuk melakukan registrasi. Di kampung Inggris, biasanya setiap lembaga kursus membuka (memulai) kelas belajar baru itu setiap tanggal 10 dan 25 di setiap bulan. Teman-teman bisa masuk di gelombang tanggal 10, atau bisa juga tanggal 25. Saya menyarankan agar teman-teman datang 4 hari atau 3 hari sebelum tanggal 10 atau 25 agar bisa lebih leluasa memilih-milih lembaga kursus yang memang pakar di progam yang ingin teman-teman pilih. Karena saat liburan kuliah dan liburan sekolah biasanya jika ada yang datang di hari H-1 dan H-2, atau tepat hari H maka lembaga-lembaga kursus yang favorit biasanya sudah penuh dan tidak menerima lagi.
      Untuk biaya kursus selama satu bulan mulai Rp 80.000.00. Dalam seminggu ada dua hari libur, yaitu hari Sabtu dan Minggu. Dalam sehari ada dua kali pertemuan dan tiap kali pertemuan itu 90 menit. Tiap-tiap lembaga kursus dan program yang ditawarkan biayanya berbeda satu dengan yang lainnya. Ada yang paket dua minggu tarifnya 50.000 dengan satu kali pertemuan dalam sehari, dan ada pula bermacam-macam penawaran yang kompetitif  di sana, mengingat saking banyaknya lembaga kursus yang ada. Untuk itu di sini teman-teman harus selektif dalam menentukan program, dan lembaga kursus mana yang hendak diikuti.
      Begitulah langkah yang bisa teman-teman tempuh  saat datang ke Pare (Kampung Inggris) untuk belajar. Nah sekarang saya akan menggambarkan bagaimana untuk makanan di sana. Makanan di Kampung Inggris tergolong cukup murah. Teman-teman bisa sarapan nasi pecel hanya dengan tiga ribu rupiah. Es the manis sekitar Rp 1.500.00. Jika teman-teman ingin makan dengan lauk ayam, cukup dengan Rp 6.000.00 teman-teman sudah bisa kenyang. Atau jika hanya ingin tahu-tempe dan sayur-sayuran 4000 juga sudah cukup. Yang jelas makanan disana masih relatif murah. Bahkan ada beberapa teman saya yang berasal dari luar Jawa sempat heran saat mereka makan dengan banyaknya tapi harganya sangat murah. Menurutnya itu adalah harga yang fantastis (murahnya). Mereka sempat tertawa-tawa sendiri hampir tidak percaya dengan harga makanan di Kampung Inggris yang sangat murah.
       Masalah wisata, teman-teman tidak perlu kawatir. Meskipun di kampung, tapi di Pare fasilitas cukup lengkap karena ia adalah Kecamatan. Banyak yang ditawarkan di sana. Teman-teman bisa ke tempat karaoke, kolam renang, GP (Garuda Park), Gumul, Goa Surowono, Masjid An-Nuur (Masjid terbesar di kabupaten Kediri yang berlokasi dekat dengan Kampung Inggris), Candi Tegowangi, Gunung Kelud, Dll. Teman-teman juga bisa memanfaatkan jasa-jasa Travel untuk jalan-jalan ke luar kota seperti paket Travel ke Gunung Bromo, ke Jogja, ke Malang, ke WBL, dan ke Bali. Disana banyak jasa Travel yang menyediakan paket wisata di Kampung Iggris. Yang jelas teman-teman bisa menikmati sepuasnya. Jangan kawatir dengan wisata di sana, lagian juga di sana tempatnya masih asri, pedesaan, jauh dari macet dan polusi seperti di ibu kota. Jadi teman-teman bisa keliling kampung dan persawahan dengan bersepeda santai atau beramah tamah dengan warga sana yang memang terkenal dengan keramahannya.
     
Oke begitulah sedikit pengalaman yang bisa saya share ke teman-teman. Semoga teman-teman mendapat manfaat dari pengalaman yang saya bagikan. Teman-teman jika belum puas dengan informasi yang saya sampaikan bisa bertanya ke saya ataupun bisa langsung searching informasi di internet. Semoga perjalanan teman-teman belajar di pare menyenangkan dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Oya saya ada satu pesan untk bisa lebih efektif dalam belajar suatu bahasa, teman-teman harus senantiasa mempraktikkannya dimanapun itu. Tidak hanya pas di Pare saja, tapi dimanapun. Make a habit with your English or Arabic Language! See you………