Rabu, 24 Agustus 2011

'Hasratnya'

Malu, malu, malu,,
dimanakah kamu? Dia tak tau dimana lagi kamu harus sembunyi.. Mungkin lidahnya mudah berucap, tangan lihai menulis, imajinasi masih tak terbatas, dan juga mimpi bertebaran kemana-mana. Namun kenyataanya, kesuksesan dunia tak semudah dibayangkanya. Masih sulit untuk menggenggam asa dan meraih cita.. Masih sulit untuk menekuklututkan hawa nafsu, dan masih sulit untuk menepis segala kesesatan bujuk rayu. Sungguhkah dirinya ingin berjuang? Sebegitukah gejolak jiwa yang sedang ia alami? Masa remaja membuatnya labil, mudah terbawa arus. Apakah semua kesenangan itu hanyalah cara lain menuju kegagalan? Memang untuk merubah semua dibutuhkan pengorbanan. Sayang sekali dia masih terlalu sayang pada diri sendiri, hingga berat untuk memulai lembaran baru. Ibu, maafkanlah putramu yang telah mengecewakan semua. Putramu yang ceroboh dan masih sukar menghargai waktu. Entah apalagi yang harus ia perbuat.. Tapi yang jelas, mulai hari ini sedikit demi sedikit ia harus merubah semua kebiasaan buruknya,, merehab titik kesalahan fatalnya, dan belajar hargai waktu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar